BTemplates.com

7 Pahlawan Revolusi

Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan pada perwira di militer yang gugur dalam tragedi G30S atau gerakan 30 September. Ketika itu, ada pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan mengubah ideologi bangsa Indonesia.

Tragedi Kerusuhan Mei 1998

Kejadian Mei 1998 ditempatkan pada sebuah titik sejarah hitam bagi perjalanan bangsa Indonesia. Korban berjatuhan dengan jumlah ribuan orang. Kerugian materi, fisik maupun psikis sama sekali tidak dapat dihindari. Indonesia porak poranda setelah kejadian Mei 1998. Namun, sampai saat ini tidak terungkap siapa dalang dibalik kejadian Mei 1998.

Sisi Baik Soeharto

Soeharto telah melakukan sesuatu yang besar dan berkorban untuk bangsa Indonesia. Dia pemimpin yang berani, tegas, dan menerima tanggung jawab dengan segala risikonya. Hal itu dibuktikan saat dia mengunjungi Bosnia Herzegovina yang masih dalam terlibat konflik.

Gusdur

Mungkin setelah sekian lama Gus Dur udah wafat Haul Gus Dur ini, menjadi pengingat kepada masyarakat untuk selalu menghargai dan berikhtiar bersama dalam mencari solusi agar sekat-sekat golongan dan etnis di Indonesia bisa di selesaikan, tidak hanya fokus pada golongan tertentu, seperti dulu dilakukan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di masa hidupnya.

Tragedi Stadion Kanjhuruan

Tragedi Kanjuruhan terjadi tepat hari ini, satu tahun yang lalu. Tanggal 1 Oktober 2022 adalah hari paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Insiden fatal itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa saat setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1.

Rabu, 28 Februari 2024

Gusdur


 Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 lan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur sekang pasangan Wahid Hasyim lan Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender sing digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam sing berarti ia lahir pada 4 Sya'ban, sama dengan 7 September 1940.

Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk".[2] Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal lan diganti nama "Wahid", lan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai sing berati "abang" atau "mas".[2]

Gus Dur adalah putra pertama sekang enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga sing sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek sekang ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek sekang pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama sing mengajarkan kelas pada perempuan[3]. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis lan dadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid lan Lili Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah lan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita, lan Inayah.

Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa. Abdurrahman Wahid mengaku bahwa ia adalah keturunan sekang Tan Kim Han sing menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak.[4][5] Tan A Lok lan Tan Eng Hwa iki merupakan anak sekang Putri Campa, puteri Tiongkok sing merupakan selir Raden Brawijaya V.[5] Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini sing diketemukan makamnya di Trowulan

Soeharto


 Soeharto lahir di Sedayu, Bantul, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921 dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah. Ayahnya seorang petani dan pembantu lurah. Ia menginjak bangku sekolah pertama kali saat berusia 8 tahun.


Meski harus berpindah-pindah sekolah, ia akhirnya terpilih sebagai prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah ketika usianya menginjak 20 tahun. Pada Oktober 1945, Soeharto resmi menjadi Tentara Nasiona Indonesia (TNI).

Pada 26 Desember 1947, ia menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah (dikenal kemudian dengan panggilan ibu Tien), anak dari seorang pegawai Mangkunegaran  Mereka telah dikaruniai 6 orang anak yaitu Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih..

Karier Soeharto di bidang militer gemilang. Ia pernah menjadi sersan di KNIL (Koninklijk Nederlands-Indische Leger) pada era penjajahan kolonial Belanda dan tentara cadangan yang ditempatkan di Bandung kala Perang Dunia II tengah berkecamuk.

Lalu, Setelah Belanda berhasil digulingkan. Masuklah para penjajah dari Jepang. Pada era tersebut, ia juga tergabung dalam tentara Pembela Tanah Air (PETA) buatan Jepang sebagai komandan.

Memasuki era kemerdekaan, Soeharto juga sukses memimpin pasukan untuk merebut kemballi Yogyakarta dari tangan Belanda yang belum menyerah untuk menguasai Indonesia pada tahun 1949.

Soeharto juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Soedirman dan Panglima Mandala saat peristiwa pembebasan Irian Barat

Rabu, 17 Januari 2024

Kerusuhan Mei 1998

 

 

Kerusuhan Mei 1998 adalah peristiwa kerusuhan massa, demonstrasi anti-pemerintah, dan pembangkangan sipil di Indonesia pada bulan Mei 1998. Peristiwa ini terutama terjadi di kota Medan, Jakarta, dan Surakarta, dengan insiden-insiden kecil di wilayah lain di Indonesia.Kerusuhan tersebut dipicu oleh korupsi, masalah ekonomi, termasuk kekurangan pangan dan pengangguran massal. Kerusuhan ini akhirnya berujung pada pengunduran diri Presiden Soeharto dan jatuhnya pemerintahan Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun. Target utama dari kerusuhan tersebut adalah etnis Tionghoa Indonesia, namun sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh kebakaran besar dan terjadi di antara para penjarah

7 Pahlawan Revolusi Yang Gugur Dalam G30S PKI


 Ketika mendengar kata Lubang Buaya, ingatan masyarakat Indonesia akan mengarah ke peristiwa tragis 30 September 1965 atau yang dikenal dengan G30S/PKI. Kenyataan sebenarnya nama Lubang Buaya sudah ada jauh sebelum terjadinya peristiwa G30S/PKI, yaitu pada era kolonial Belanda.

Mengutip dari situs Perpustakaan Badan Standarisasi Nasional (BSN), lokasi tersebut diberi nama Lubang Buaya karena masyarakat sekitar mempercayai sebuah legenda yang menyebutkan ada banyak buaya putih yang hidup di dekat sungai kawasan tersebut.

Seperti diketahui dari Sejarah Indonesia pada tahun 1965, Peristiwa G30S PKI menewaskan enam jenderal, tiga perwira, satu polisi, dan satu putri jenderal. Keenam jendral ini kemudian dimasukkan ke dalam sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Hingga sekarang sumur tua ini kerap dikaitkan dengan tragedi G30S PKI, sekaligus sumur tua sang saksi bisu kekejaman PKI.

Mereka yang menjadi korban G30S PKI adalah Letjen Ahmad Yani (Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat/Pangad), Mayjen R Soeprapto (Deputy II Men/Pangad), Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono (Deputy III Men/Pangad), Mayjen S Parman (Asisten I Men/Pangad), Brigjen DI Panjaitan (Asisten VI Men/Pangad), dan Brigjen Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman AD).

Pada peristiwa ini Jenderal AH Nasution (Menhankam) berhasil lolos dari usaha penculikan. Namun putrinya yang bernama Ade Irma Suryani yang berusia 5 tahun serta ajudannya yang bernama Lettu Piere Andreas Tendean meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Siapa yang menemukan mayat di Lubang Buaya? Menurut Maulwi Saelan, yang menjabat sebagai Wakil Komandan Cakrabirawa pada saat G30S, jenazah para perwira TNI AD di Lubang Buaya ditemukan oleh pasukan Cakrabirawa dan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat), cikal bakal Kopassus, atas petunjuk Sukitman. (Dari berbagai sumber).

Tragedi Kanjuruhan


Tragedi Kanjuruhan terjadi tepat hari ini, satu tahun yang lalu. Tanggal 1 Oktober 2022 adalah hari paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Insiden fatal itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa saat setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1.

Rabu, 04 Oktober 2023

Rudolf Diesel



                                          Rudolf Diesel

Rudolf Diesel adalah seorang penemu Jerman, terkenal akan penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris.

Diesel mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir abad ke-19 dan menerima hak paten untuk alat tersebut pada 23 Februari 1893. Dia membangun prototipe yang berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik MAN di Augsburg.

Mesin Diesel ini pun dinamakan untuk menghormati jasanya. Aslinya, ia bernama "mesin minyak".


Masa kecil

Rudolf Diesel lahir pada tanggal 18 Maret 1858 di ParisPrancis, dari keluarga Jerman pengrajin kulit. Sejak kecil, dia dikenal sebagai seorang yang jenius. Pada sekitar usia 20 tahun, pada 1870, Diesel menerima penghargaan medali perunggu dari Société Pour L'Instruction Elémentaire, atas beberapa karya ilmiahnya yang cemerlang. Namun, pada tahun yang sama, keluarga Diesel terpaksa harus meninggalkan Paris karena kebijakan baru pemerintah Prancis saat itu tentang para imigran asing. Ayah Diesel gagal memperoleh izin menetap di Prancis. Mereka berangkat dan pindah ke LondonInggris. Hanya sebentar di sana, Rudolf kemudian berangkat sendiri ke Augsburg, Jerman, untuk melanjutkan sekolah dan tinggal bersama paman dan bibinya disana yang juga mengajar sebagai gurunya di Gewerbsschule. Tak lama kemudian Perang Jerman-Prancis meletus.

Pada tahun 1872, Rudolf mulai dikenal dan diakui sebagai calon mekanik handal. Ia menyelesaikan sekolahnya di Gewerbsschule sebagai salah seorang lulusan terbaik, kemudian melanjutkan ke Politeknik Kerajaan Bavaria Munchen. Perang Jerman-Prancis pun berakhir dan untuk pertama kali dia dapat berkumpul dan bertemu kembali dengan keluarganya di Paris.


Karier

Sayang, Rudolf tak dapat mengikuti ujian akhir kesarjanaannya, pada tahun 1879 karena menderita serangan penyakit demam berdarah. Namun selama kuliah di Munchen, dia mengukir banyak prestasi cemerlang, antara lain, pada tahun 1880 bersama profesornya, berhasil merancang suatu cetak biru mesin uap dengan efisiensi tertinggi, yang pernah ada sampai saat itu. Dia juga mulai menulis beberapa makalah dan diterbitkan untuk umum. Segera setelah sembuh, Rudolf malah memilih mulai bekerja sebagai mekanik di perusahaan Sulzer di Winterthour, mengembangkan mesin pembuat es.

Akhirnya pada tahun 1880, Rudolf berhasil menyelesaikan ujian akhir kesarjanaannya sebagai insinyur mesin, dan menjadi lulusan terbaik yang pernah dihasilkan oleh Institut Politeknik Muenchen sepanjang sejarahnya hingga kini. Setelah lulus, dia memutuskan pindah menetap di Paris dan mendirikan cabang perusahaan mesin pembuat es disana. Dia malah rela bekerja tanpa dibayar. Namun, setahun kemudian, 1881, perusahaan mengangkatnya menjadi direktur pabrik tersebut di Paris, tahun inilah dia bertemu pertama kali dengan Heinrich Buz, Direktur Permesinan Augsburger, dan mereka bersepakat menguji coba dan mengembangkan suatu sistem permesinan pembuas es bening. Tahun itu juga Rudolf menerima sertifikat hak paten pertamanya atas temuannya memproduksi klareis dalam botol.

Tahun 1883, Rudolf mulai membangun pabrik es besar di Paris. Setahun kemudian, rencana pengembangan mesin amoniak mulai dikerjakan. Tahun 1886, pabriknya melebarkan sayapnya ke Belgia. Pada tahun 1887, gagasan tentang mesin penyerap amoniak untuk keperluan usaha skala menengah mulai terwujud. Pada saat inilah Rudolf membuktikan teori gelombang elektromagnetik pada putaran tinggi per detik. Pada tahun 1889, Rudolf mengikuti pameran teknik industri di Paris, memamerkan mesin pembuat es dan pendinginnya. Rudolf kemudian memberikan kuliah umum di suatu kongres internasional mengenai mesin-mesin terapan. Dia memperoleh sambutan meriah dan perusahaan Lindes segera menawarinya kontrak kerja berkedudukan di Berlin sejak tahun 1890.